Selain sentimen suku bunga, lanjutnya, pergerakan indeks masih dipengaruhi tekanan global. Tekanan tersebut, terutama datang dari indikasi resesi di Amerika Serikat dan kelanjutan perang dagang.
"Sentimen global juga masih menekan pergerakan," ujarnya.
Ia memprediksi indeks akan melaju di rentang support 6.210-6.231 dan resistance6.291-6.330.
Analisa berbeda disampaikan oleh Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya. Ia mengatakan IHSG berpotensi naik jelang pengumuman suku bunga. Pasalnya, pasal berharap BI diprediksi akan menahan suku bunga acuan.
"IHSG terlihat masih berada dalam kondisi pergerakan konsolidasi wajar," katanya.
Ia meramalkan indeks bergerak di rentang 6.123 - 6.372
IHSG mengalami koreksi pada penutupan perdagangan Rabu (21/8). Indeks ditutup di level 6.252 turun 42,77 poin atau 0,68 persen.
Sementara itu saham-saham utama Wall Street naik pada Rabu (21/8) karena pertumbuhan ritel menunjukkan kenaikan permintaan konsumen AS. Di sisi lain, investor mencermati pertemuan Federal Reserve yang menunjukkan para pembuat kebijakan memperdebatkan penurunan suku bunga yang lebih agresif.
Dow Jones naik 240,29 poin atau 0,93 persen menjadi 26.202. Lalu, S&P 500 naik 23,92 poin atau 0,82 persen menjadi 2.924 dan Nasdaq Composite menambahkan 71,65 poin atau 0,90 persen menjadi 8.020.